Rabu, 4 Desember 2019 10:43
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Dari kanan ke kiri, Pendiri Yayasan Kompetisi Bunga Internasional dan Eksistensi Lebah Nir Peretz, Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja melakukan konferensi pers mengenai International Flower Competition di Ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (3/12/2019)
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali untuk kedua kalinya menjadi tempat untuk menyelenggarakan Kompetisi Bunga Internasional atau International Flower Competition.
International Flower Competition yang diselenggarakan oleh Yayasan Kompetisi Bunga Internasional dan Eksistensi Lebah ini berhadiah total senilai Rp 1 miliar.
Pendiri Yayasan Kompetisi Bunga Internasional dan Eksistensi Lebah Nir Peretz mengatakan gagasan diadakannya kompetisi ini berawal dari keprihatinan terhadap tingginya sampah plastik di Bali.
"Tingginya sampah plastik ini akan semakin mengkhawatirkan jika tidak dibatasi penggunaannya di masyarakat," kata dia saat melakukan konferensi pers di Ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (3/12/2019).
Dalam konferensi pers bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja itu dirinya berharap masyarakat bisa menghijaukan, mempercantik, serta memperindah Pulau Dewata.
Hal itu bisa dimulai dari hal kecil, yaitu dengan menanam dan merawat bunga hingga menjadikannnya sebuah taman bunga kecil nan asri.
Dijelaskan, bahwa kompetisi ini adalah yang pertama di Indonesia dan kali ini dilakukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
Peretz mengatakan bahwa pada kompetisi kedua ini akan diadakan dua kompetisi berbeda yakni kategori Sekolah Dasar (SD) dan katagori umum (Perorangan).
“Dengan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali sebagai leading sektor kami akan mengirim surat ke Kabupaten/Kota di Bali agar menginformasikan hal ini kepada masyarakat dan sekolah dasar yang ada di masing-masing Kabupaten," tuturnya.
Untuk itu ia berharap kompetisi tersebut membawa pengaruh positif bagi bumi khususnya dapat menumbuhkan rasa peduli lingkungan di kalangan masyarakat.
Sementara itu, Wagub Cok Ace menilai bahwa kompetisi yang akan memperebutkan hadiah Rp 1 miliar ini dipandang sangat positif.
Menurutnya, selain menumbuhkan minat masyarakat untuk menata lingkungan sekitar terutama telajakan agar lebih asri dan indah, juga secara tidak langsung memberikan dampak positif bagi pariwisata di Bali.
"Dengan telajakan yang indah dan asri di depan rumah akan menghadirkan pemandangan yang menyejukan bagi wisatawan dan hal tersebut akan membuat Pulau Bali lebih tertata rapi," kata dia.
Panglingsir Puri Ubud ini berharap masyarakat yang mengikuti kompetisi tersebut tidak hanya fokus terhadap hadiah semata, melainkan juga fokus dalam melestarikan lingkungan yang dimulai dari lingkungan rumah sendiri.
“Saya minta masyarakat yang ikut kompetisi ini tidak hanya fokus pada hadiahnya saja, tapi mari fokus untuk menata lingkungan rumah sekitar karena itu merupakan kontribusi nyata untuk pelestarian lingkungan di Bali," jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja menjelaskan, terdapat syarat dan ketentuan yang berlaku dalam kompetesi tersebut.
Dijelaskan olehnya bahwa peserta tidak dipungut biaya apapun, namun diwajibkan untuk melakukan pendaftaran online melalui website dikarenakan penilaian finalis akan dilakukan secara online saja.
"Hanya pihak Sekolah Dasar/Perorangan yang dapat mengajukan permohonan, tidak untuk instansi atau perusahaan," jelasnya.
Selain itu, taman bunga yang dikompetisikam harus ada diluar bangunan dan tanpa penghalang serta dapat ilihat oleh siapa saja yang melewatinya. (*)